David Darmawan, Tokoh
Intelektual dan Pengusaha Muda Betawi
Terhitung dengan jari anak Betawi merantau ke luar negeri. Apalagi sampai sekolah dan menekuni karir di negeri orang. Siapa? Telunjuk bakal mengarah ke David Darmawan, yang terbilang banyak "menukangi" perusahaan-perusahaan besar. Hidup adalah pilihan. Entah kaya, miskin, sukses maupun gagal. Itu semua ada konsekuensinya. Ada “cost” yang harus dibayar, sesuatu yang lumrah dan mendasar.
Begitu juga dialami David Darmawan ,40 tahun. Anak Betawi Asli ini lahir dan dibesarkan dalam budaya Islami yang kental. Sang ayah berlatar belakang pendidikan modern. Lelaki yang lebih dari 15 tahun merasakan asam garamnya dunia Investasi, ditambah mengelola perusahaan tingkat dunia ini, menghabiskan masa pendidikan serta kariernya selama 13 tahun di Belgia. Dia menamatkan pendidikannya di Ecole Pratique de Haute Etude Commerciale Prancis dan Universite Libre de Bruxelles, Belgia. Ilmu pendidikan yang begitu cemerlang, membuatnya mampu berinteraksi dan hidup dengan standar dan kualitas negara-negara di Eropa Barat itu. Dia juga mampu berceloteh bahasa asing. Ada tiga bahasa londo yang dikuasai, Prancis, Inggris, Belanda
Meski karir dan kehidupannya mapan di luar negeri, tapi David tidak lupa jati dirinya. Ia tetap merasa “anak singkong”, tetap peduli kepada kondisi sosial negerinya, terutama usahawan muda yang potensial seantero Indonesia. David mendirikan beberapa perusahaan untuk masalah-masalah sosial, dan intens dengan isu-isu lingkungan. Sebut saja Socentix, DGF, Indonesia International ,Carbon Clearing Corporation dan banyak lainnya.
Dia “bertangan dingin” mengelola perusahaan. Kebijakan dan strateginya dirasakan betul oleh berbagai macam perusahaan besar, seperti PT. Redland Asia Capital Tbk, PT. Palm Asia Corpora Tbk dan lain lain. Dia juga terus membuka jaringan atau mitra bisnis dan filantropis dari luar negeri ,Inggris, Belgia, Perancis dan banyak negara lainnya. Keseimbangan hidup serta kebermanfaatan bagi sesama, itu adalah segalanya bagi pemilik slogan “Remember thet Failure is a Beginning, Not an End. Come back is Always possible” ini.
David menekankan bahwa semangat dan antusiasme adalah utama bagi anak muda bertalenta yang akan merintis sebuah usaha, atau mengaplikasikan dari idenya . Dia juga begitu peduli terhadap sosial. Berbagi ilmu terus lakukan Tidak pernah lelah dan bosan. Sebab, berbagi ilmu, kata David, adalah amal sholeh. Misalnya Manajerial, Investasi, Pasar Modal, IT. Dia berbagi ataupun sharing di kampus-kampus di seantero Nusantara.
Selain itu, dia juga tak kenal henti untuk berkontribusi buat negeri dengan sumbangsih idenya atau solusi buat bangsa ini . Pelabagai seminar, atau kerjasama dengan daerah-daerah tertinggal dan pedalaman se Indonesia, terus dilakoni. Mereka membutuhkan adanya ide dan pemkiran dari dirinya.
Kemudian Event-event anak muda, kewirausahaan dan seminar-seminar bisnis di dalam negeri juga tak luput dari suport atau curahan idenya. Misal event Business Plan Competition E-Youth Chapter 7, seminar Jakarta Climate Change Adaptation Tools, Socentix at Indonesian International Institute for Urban Resilence dan Infrastructure Seminar, seminar Green Investment di LIPI dll. Dia juga mengisi talkshow atau tajuk wacana di berbagai media lokal online, TV Nasional dan portal media lainnya.
Jadi, kalangan Garuda muda penerus bangsa ini. Apalagi sebagai tonggak utama perubahan bangsa, tak salah bila menimbah ilmu sebanyak mungkin dari sosok yang berpendidikan modern khas Eropa tapi tak lupa dengan asal-usul dan tradisi Betawi, sebuah kampung yang kini tergusur oleh megapolitan globalisasi abad 21.
Berlokasi di Hotel Grand Cempaka Jakarta , pada tanggal 26 – 27 Januari 2017 , berbagai kegiatan seni betawi seperti digedung tersebut menampilkan Festival Ondel ondel, Festival Maen Pukul, ( Pencak Silat Betawi ) Bazzar Kuliner Betawi, Peluncuran Forum Juragan Muda Betawi, Penggalangan Dana untuk pesantren Indonesia di USA Bersama Nusantara Fondation, Pemberian santunan 100 Anak yatim dan Betawi Startup Weekend. Acara tersebut juga di hadiri oleh ratusan Komunitas betawi , Pengurus Bang Japar , dan Para mahasiswa pencinta budaya betawi. Acara pagelaran acara Betawi Bangkit berlangsung sejak pukul 14.00 hingga pukul 21 . 00 Wib .
Pada tanggal 15-17 Desember 2017, David Darmawan membuat Festival Ondel-Ondel se-Jabodetabek di Gedung Pusat Kebudayaan Budaha Betawi (gedung eks Kodim) Jatinegara, Jakarta Timur. Kegiatan Festival antara lain Suling Betawi, Lomba Marawis, Lomba Nasyid, Bazar Kuliner Betawi, Lenong Betawi, dan Launching Software. Acara ini terselenggara atas kerjasama Gerbang Betawi, Kelurahan Rawa Bunga, dan LSM Bang japar sebagai gerakan moral intelektual profesional, religius juga garda agen perubahan, pola pikir, perilaku, dan pola masyarakat Betawi menuju ke arah yang lebih baik.